Washington mendorong Israel untuk fokus pada penargetan pemimpin Hamas di Gaza, daripada melakukan pengeboman dan operasi darat secara luas. Hal itu dikatakan oleh Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Jumat waktu setempat.
Sejauh ini, Israel menolak tekanan global untuk menghentikan serangan kepada Gaza. Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel hampir mencapai 19.000 warga Palestina sejak serangan Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan pada 7 Oktober.
“Saatnya untuk melakukan transisi ke fase lain dalam perang ini, yang lebih terfokus pada penargetan para pemimpin dan operasi yang didorong oleh intelijen,” kata Sullivan kepada wartawan saat berkunjung ke Israel, Sabtu (16/12/2023).
Sullivan juga mengatakan bahwa akan ada diskusi intensif antara Amerika Serikat dan Israel terkait transisi tersebut.
Selain itu, Sullivan juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada hari Jumat waktu setempat. Abbas menyampaikan bahwa serangan Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Gaza, harus dihentikan.
Selama kunjungan Sullivan, Israel mengumumkan telah membuka perbatasan kedua dengan Gaza untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Langkah ini disambut baik oleh Washington.
Sasaran utama perang Israel termasuk pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, Mohammed Deif, dan Marwan Issa.
Artikel Selanjutnya
Gawat! PBB Ungkap Air Jadi Urusan Hidup & Mati di Gaza
(wur/wur)
