Peto AS Terhadap Gencatan Senjata Gaza di PBB Dikritik oleh Arab

by -180 Views
Peto AS Terhadap Gencatan Senjata Gaza di PBB Dikritik oleh Arab

Arab Menyalahkan AS Usai Veto Resolusi Gaza di PBB

Jakarta, CNBC Indonesia – Negara Arab memberikan respons atas tindakan Amerika Serikat (AS) yang memveto rancangan resolusi terkait Gaza di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Veto ini dilakukan AS dalam rapat Dewan Keamanan PBB pada akhir pekan lalu.

Menurut laporan MENA, negara-negara di kawasan tersebut mengutuk veto AS terhadap resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Israel terus melakukan serangan di wilayah Palestina dan menewaskan ribuan warga sipil.

“Pesan apa yang kita kirimkan kepada warga Palestina jika kita tidak bisa bersatu untuk menyerukan menghentikan pemboman tanpa henti di Gaza?” kata Wakil Duta Besar UEA untuk PBB Mohamed Abushahab pada Senin.

Perwakilan Kementerian Luar Negeri Oman juga menyatakan kesedihannya atas veto AS dan menyerukan komunitas internasional untuk menghentikan serangan Israel dan mengakhiri pengepungan Gaza.

Selain itu, delegasi menteri luar negeri negara-negara Arab dan Islam juga menyampaikan kekecewaan mereka kepada AS. Mereka meminta AS untuk memberikan tekanan kepada Israel agar segera melakukan gencatan senjata.

Reaksi keras juga datang dari Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, dan Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh. Mereka menyebut AS terlibat dalam kejahatan perang dan menganggap veto terhadap resolusi tersebut sebagai aib.

Palestina juga mengungkapkan bahwa lebih dari 17.400 orang telah terbunuh karena serangan Israel di Gaza, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil dan anak-anak.

Badan-badan bantuan juga menyerukan permintaan untuk pemungutan suara baru di PBB dan menuntut Dewan Keamanan untuk segera berkumpul kembali untuk mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata.

Sebelumnya, AS memveto terkait gencatan senjata dengan alasan bahwa hal tersebut tidak akan efektif dan hanya akan menjadi benih perang baru. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga meminta reformasi Dewan Keamanan PBB untuk menghilangkan aturan veto.