Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan peringatan kepada Hizbullah untuk tidak memulai perang Lebanon ketiga dengan Israel. Peringatan ini menyusul serangan rudal kelompok proksi Iran yang menewaskan seorang pria Israel berusia 60 tahun di Israel utara. Netanyahu, bersama Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf IDF Letjen. Herzi Halevi serta kepala sektor Mayjen Ori Gordin, mengunjungi Markas Komando Utara IDF. Di sana, Netanyahu menyatakan bahwa jika Hizbullah memulai perang, mereka akan mengubah Beirut dan Lebanon Selatan menjadi seperti Gaza dan Khan Younis. Netanyahu juga berkomitmen untuk membawa kemenangan dengan bantuan dari pihak lain.
Selain itu, kunjungan Netanyahu ke wilayah utara terjadi ketika upaya diplomatik terus berlangsung untuk memastikan insiden kekerasan lintas batas tidak memicu perang habis-habisan. Hizbullah, yang telah aktif berkonflik dengan Israel, diduga telah melakukan serangan di Lebanon selatan pada 13 Oktober yang melibatkan peluru tank yang hanya digunakan oleh tentara Israel di wilayah tersebut. Tak hanya Hizbullah, kelompok penguasa Yaman, Houthi, juga melakukan serangan ke Israel. Bersama dengan Hizbullah dan Hamas, Houthi menamakan diri sebagai poros perlawanan dengan tujuan menghentikan agresi di Gaza.
