Keterbukaan Bos Bapanas: Harga Gula Meningkat Drastis Akibat Impor yang Membengkak

by -127 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membuka suara tentang kenaikan harga gula di dalam negeri saat ini. Harga gula konsumsi terus naik dan hari ini mencapai Rp 17.120 per kg, diatas harga acuan pembelian (HAP) Rp 16.000 per kg. Arief mengungkapkan kenaikan harga gula konsumsi disebabkan oleh importasi gula tahun ini yang terhambat. Padahal, menurut Arief, kuota impor gula biasanya menjadi rebutan di antara importir karena harga gula internasional lebih murah daripada gula lokal.

“Pada tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan kuota impor gula konsumsi atau GKP (Gula Kristal Putih) sebanyak 991.000 ton. Berdasarkan data Arief, realisasi impor gula oleh BUMN maupun swasta baru sekitar 50% dari total kuota impor gula konsumsi tahun ini sebanyak 991.000 ton,” ujar Arief kepada CNBC Indonesia, Jumat (1/12/2023).

Arief menyebut seretnya realisasi impor juga disebabkan karena para importir yang sudah mendapatkan kuota impor gula itu tidak merealisasikan sebagaimana yang seharusnya, dengan alasan harga gula internasional saat ini sedang tinggi.

“Seretnya realisasi impor, kata Arief, menjadi salah satu faktor penyebab harga gula terus merangkak naik belakangan ini. Sebagai catatan, Indonesia masih mengimpor gula konsumsi atau GKP setiap tahunnya. Penyebabnya karena kebutuhan yang tinggi tidak sebanding dengan produksinya. Asosiasi Gula Indonesia (AGI) memperkirakan produksi gula nasional pada 2023 turun menjadi 2,25 juta ton dibandingkan produksi 2023 yang sebanyak 2,386 juta ton. Dengan kebutuhan gula konsumsi sebanyak 3,2 juta ton per tahun, berarti akan terjadi defisit gula sebanyak 950.000 ton.

Artikel Selanjutnya: Harga Gula Naik Gopek, Petani Tebu Ungkap Biang Keroknya

(wur)