Marahnya Raja Salman Memicu Balasan Dendam Hamas

by -176 Views
Marahnya Raja Salman Memicu Balasan Dendam Hamas

Perang di Gaza semakin mengerikan. Israel meluncurkan serangan sebagai pembalasan atas penyerangan yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina, Hamas. Jumlah korban terus bertambah, terutama warga sipil di Gaza. Berikut adalah dinamika perang Israel-Hamas hingga saat ini:

1. Perang melebar:
Perang antara Israel dan Hamas terus meluas. Kelompok Houthi di Yaman dilaporkan ikut menyerang Israel dengan menembakkan drone dan rudal pada 31 Oktober. Kelompok ini secara tegas mendukung Palestina sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober. Serangan tersebut adalah yang ketiga yang dilakukan oleh kelompok Houthi terhadap Israel. Keikutsertaan Houthi dalam konflik dikhawatirkan akan menimbulkan risiko lebih besar pada regional Arab.

2. Bolivia ‘cerai’ dengan Israel:
Bolivia secara resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena operasi militer Israel di Gaza. Bolivia menuntut adanya gencatan senjata segera dan mengecam tindakan Israel yang dianggap mengancam perdamaian dan keamanan internasional. Bolivia merupakan negara Amerika Latin pertama yang memutuskan hubungan dengan Israel karena konflik ini. Negara ini juga akan mengirimkan bantuan ke Gaza.

3. Kamp pengungsi dibombardir Israel:
Situasi di Gaza semakin buruk dengan terjadinya pengeboman yang terus berlanjut. Israel melakukan serangan termasuk ke kamp pengungsi di Gaza Utara. Penembakan rudal oleh Israel di kamp pengungsi tersebut menewaskan banyak warga sipil. Meski ada seruan internasional untuk memberikan jeda kemanusiaan, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolaknya dan bahkan berjanji untuk melanjutkan rencananya untuk memusnahkan Hamas.

4. Perbatasan Rafah dibuka:
Perbatasan antara Gaza dan Mesir, yaitu perbatasan Rafah, akhirnya dibuka setelah lama tertutup sejak perang meletus pada 7 Oktober. Beberapa warga Palestina yang terluka akan dibawa ke Mesir untuk mendapatkan perawatan medis, sementara beberapa warga asing akan diizinkan untuk meninggalkan Gaza. Konvoi bantuan penting telah melintas antara Mesir dan Gaza, namun belum ada yang diizinkan untuk menyeberang.

5. Arab Saudi mengutuk Israel:
Arab Saudi mengutuk tindakan Israel terhadap warga sipil tak berdosa di kamp pengungsian di Gaza. Pemerintah Arab Saudi menyebut tindakan tersebut tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional. Arab Saudi juga mengecam komunitas internasional yang gagal memberikan tekanan pada Israel untuk menyetujui gencatan senjata sesuai dengan resolusi PBB.

6. Pejabat PBB mundur:
Direktur Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di New York memutuskan mundur dari jabatannya sebagai protes terhadap kegagalan PBB dalam mencegah genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Dia mengkritik negara-negara seperti AS, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa yang tidak memenuhi kewajiban mereka untuk memantau perang sesuai dengan Konvensi Jenewa dan bahkan memberikan perlindungan politik dan diplomatik kepada Israel.

7. Evakuasi WNI:
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia berencana untuk melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Gaza. Direktur Perlindungan WNI Kemlu mengatakan ada 10 WNI di Gaza, tetapi hanya 7 yang akan dievakuasi. Tiga relawan MER-C memilih untuk tetap di Gaza untuk menjalankan tugas kemanusiaan.

8. Hamas membalas dendam:
Tim CNN di Israel selatan menghitung setidaknya ada 10 ledakan besar yang kemungkinan merupakan roket yang berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel. Hamas membalas serangan dengan meluncurkan roket ke Israel. Beberapa lokasi di sekitar perbatasan Gaza mendapat peringatan serangan udara, sehingga mendorong orang untuk mencari perlindungan.

ARTIKEL BARU TERBANYAK
Krisis energi global makin buruk, harga minyak melonjak

Penjualan mobil listrik dan hybrid di China jatuh untuk ketujuh bulan