Pedagang Kaos Partai Memilih Obral Harga Karena Barang Tak Laku

by -217 Views
Pedagang Kaos Partai Memilih Obral Harga Karena Barang Tak Laku

Jakarta, CNBC Indonesia – Mardiati, seorang pedagang atribut kampanye di Blok III Pasar Senin, Jakarta Pusat, terpaksa menurunkan harga dagangannya menjelang Pemilu 2024. Hal ini disebabkan karena hingga satu bulan menjelang masa kampanye Pemilihan Presiden dimulai, dagangannya belum laku sebagaimana pada Pemilu 2019.

Mardiati contohkan salah satu produk yang mengalami penurunan harga adalah kaos kampanye. “Sudah saya turunin, dulu yang harga Rp 35 ribu saja, bisa saya jual Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu,” kata Mardiati ditemui di kiosnya, Senin, 30 Oktober 2023.

Bukan hanya kaos, harga bendera partai juga mengalami penurunan. Mardiati mengatakan saat ini dia menjual bendera partai berukuran 2×3 meter seharga Rp 175 ribu. Namun, menurut dia, harga tersebut masih dianggap mahal oleh pembeli.

Meski harus memotong harga, Mardiati masih mendapatkan margin keuntungan dari penjualan tersebut. Namun, dia sering kali harus menombok untuk biaya pengiriman karena salah perkiraan berat kargo. “Kemarin saja saya harus menombok 8 kilogram,” kata dia.

Mardiati mengakui bahwa jumlah pesanan yang diterima saat ini sangat menurun dibandingkan dengan Pemilu 2019. Biasanya, satu orang pemesan akan membeli puluhan ribu kaos dan atribut kampanye lainnya. Namun, menjelang Pemilu 2024, satu orang hanya memesan ribuan atau ratusan atribut kampanye. Bahkan, Mardiati mengaku belum mendapatkan satupun pesanan untuk kepentingan kampanye calon presiden dan wakil presiden.

Mardiati mengatakan bahwa dirinya sulit menerima pesanan dalam jumlah kecil, karena harus memperhitungkan biaya produksi. Sebelumnya, ada satu langganan yang sering memesan atribut kampanye dalam jumlah besar pada Pemilu sebelumnya. Namun, saat ini langganan tersebut hanya memesan dalam jumlah yang lebih sedikit.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Sawitri, pemilik Toko Win Jaya. Meskipun tidak menurunkan harga, Sawitri mengakui bahwa jumlah pesanan kali ini masih 70% di bawah pesanan pada Pemilu 2019.

Sawitri juga mengatakan bahwa pesanan atribut kampanye kali ini datang terlambat. Tim kampanye partai baru mulai mengajukan pesanan pada bulan September, padahal masa kampanye akan dimulai pada bulan November.

Komisi Pemilihan Umum telah mengagendakan jadwal Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2024. Proses pendaftaran calon presiden dan wakil presiden telah ditutup pada 25 Oktober. Masa kampanye Pemilu 2024 dijadwalkan akan dimulai pada 28 November 2023 dan berakhir pada 10 Februari 2024. Setelah itu, akan ada masa tenang Pemilu selama tiga hari, dan hari pemungutan dan penghitungan suara akan dimulai pada 14 Februari 2024.

Referensi: https://www.cnbcindonesia.com/news/20231030193425-4-369128/hadal-pemilu-2024-pedagang-atribut-kampanye-turunkan-harga