Alasan Mengapa PLTU Batu Bara Tidak Dapat Pensiun dengan Segera

by -185 Views
Alasan Mengapa PLTU Batu Bara Tidak Dapat Pensiun dengan Segera

Jakarta, CNBC Indonesia – Konsep transisi energi saat ini tengah gencar disuarakan oleh banyak pemerintah dunia, pelaku industri, hingga para investor. Nasib sumber energi konvensional pun kini tengah dipertanyakan, bahkan beberapa PLTU batu bara harus dipensiunkan.

Menanggapi hal ini, Direktur Keuangan PT PLN Indonesia Power, Endang Astharanti mengatakan bahwa pemensiunan dini PLTU harus tetap seimbang dengan kebutuhan demand. Untuk itu, energy mix jadi salah satu solusi tepat untuk mencapai keseimbangan antara supply di berbagai kombinasi diversifikasi energi yang dibutuhkan.

“Jadi secara timeline dibutuhkan kebijaksanaan supaya misal nanti PLTU pensiun itu penggantinya dibutuhkan dari renewable energy juga bisa menggantikan bersamaan,” ujar Endang dalam Road to CNBC Indonesia Award 2023 Best Energy Companies, Selasa (31/10/2023).

Dia menjelaskan, pemensiunan dini PLTU tidak bisa dilakukan dalam waktu 1 sampai 2 tahun saja. Pasalnya, umur PLTU yang mencapai 30 tahun harus melalui proses shortening terlebih dahulu menjadi 10-15 tahun.

Dalam kurun sisa waktu itu, perusahaan masih memiliki waktu pengembangan renewable energy untuk mengganti PLTU konvensional.

Pihaknya pun memiliki kewajiban untuk mengembangkan hingga 7 GW pembangkit energi renewable. Pengembangan ini membutuhkan investasi hingga Rp 250 triliun lebih. Untungnya, pihaknya sudah melakukan co investment dengan beberapa pihak.

“Ada beberapa inisiatif finansial kolaborasi dengan beberapa mitra, termasuk developer luar dan dalam negeri. Karena dengan co investment tersebut modal kita bisa terbantu. Dari situ karena kita keterbatasan modal butuh kolaborasi dengan developer lain untuk mengembangkan renewable energi,” jelas Endang.

Sedangkan untuk geothermal, menurutnya juga akan ada banyak demand banyak sampai 500 MW, dan akan dibangun hingga 2030 mendatang. Dia berharap akselerasi pengembangan renewable energi bersama dengan pemensiunan dini PLTU dapat terlaksana dengan baik.

“Tantangan tersebut yang kita jawab bersama bagaimana mempercepat pengembangan menyediakan listrik yang affordable,” imbuhnya.