Kerusuhan! Massa Mengepung Bandara Rusia, Mencari Penduduk Israel & Yahudi

by -242 Views
Kerusuhan! Massa Mengepung Bandara Rusia, Mencari Penduduk Israel & Yahudi

Jakarta, CNBC Indonesia – Pada Minggu (29/10/2023), massa menyerbu bandara di Dagestan, Republik Kaukasus Rusia, dengan mencari warga Israel dan Yahudi setelah beredar rumor bahwa ada penerbangan yang tiba dari Israel. Kekerasan ini terjadi di wilayah mayoritas Muslim dan merupakan dampak dari perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Israel kemudian meminta Rusia untuk melindungi warganya.

Berdasarkan video yang diunggah oleh Russia Today dan Izvestia, lusinan pengunjuk rasa berhasil menerobos pintu dan penghalang, beberapa di antaranya bahkan berlari ke landasan pacu. Tidak lama setelah serbuan tersebut, badan penerbangan Rusia, Rossavitsia, mengumumkan bahwa bandara tersebut ditutup dan pasukan keamanan telah tiba di lokasi. Pemerintah Republik Dagestan Rusia juga menyatakan bahwa situasinya terkendali.

Pada malam hari, Rossavitsia mengumumkan bahwa bandara telah “dibebaskan” dari massa dan akan tetap ditutup hingga 6 November. Beberapa saluran Telegram lokal juga memperlihatkan foto dan video puluhan pria di luar bandara yang berusaha menghentikan mobil dan mendobrak penghalang keamanan. Salah satu pengunjuk rasa terlihat memegang tanda bertuliskan “Pembunuh anak tidak memiliki tempat di Dagestan”. Video lainnya menunjukkan kerumunan orang di dalam terminal bandara yang berusaha mendobrak pintu sementara staf berusaha menghalangi mereka.

Israel merespons kejadian ini dengan mengharapkan pemerintah Rusia untuk melindungi semua warga negara Israel dan Yahudi. Mereka juga meminta tindakan tegas terhadap para perusuh dan hasutan kekerasan terhadap orang Yahudi dan Israel. Sebelumnya, menteri informasi di Chechnya, Akhmed Dudayev, memperingatkan melalui Telegram agar tetap tenang menghadapi meningkatnya ketegangan di Kaukasus.

Pemerintah Dagestan juga mengunggah pesan di Telegram kepada massa agar tidak melakukan tindakan ilegal dan tidak mengganggu pegawai bandara. Mereka juga mengimbau warga republik untuk tidak menyerah pada provokasi kelompok destruktif dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Selain itu, terdapat laporan bahwa pusat Yahudi di republik Kaukasus Utara lainnya, Kabardino-Balkaria, telah dibakar di kota Nalchik. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan keprihatinannya atas video “mengerikan” yang beredar di media sosial. Ia mengatakan bahwa kejadian ini bukanlah insiden yang terjadi satu kali saja, tetapi merupakan bagian dari budaya kebencian Rusia yang meluas terhadap negara lain dan disebarkan melalui televisi pemerintah, pakar, dan pihak berwenang.