Ancaman Terhadap Mobil Listrik Meningkat, Masa Depan yang Suram di Tahun Mendatang

by -160 Views

Perkembangan mobil listrik menghadapi ancaman. Beberapa faktor dapat memperlambat permintaan kendaraan listrik tersebut.

Meskipun penjualan kendaraan listrik masih meningkat pesat, permintaan tidak mencapai ekspektasi para produsen mobil dan perusahaan yang telah menginvestasikan miliaran dolar di bidang kendaraan listrik.

Kepala keuangan dari pembuat baterai Korea Selatan, LG Energy Solution, Lee Chang-sil menegaskan bahwa “permintaan kendaraan listrik tahun depan bisa lebih rendah dari ekspektasi” karena ketidakpastian ekonomi global.

Suku bunga yang tinggi dapat menghambat ambisi regulator iklim dan produsen mobil dalam mempercepat transisi ke mobil listrik. Kenaikan suku bunga yang terus-menerus telah memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah rencana mereka dengan hati-hati.

Selain itu, pengumuman pembatalan rencana kerja sama senilai US$5 miliar antara General Motors dan Honda untuk mengembangkan kendaraan listrik berbiaya rendah juga menjadi pukulan bagi perkembangan mobil listrik. Padahal, pengumuman kerja sama tersebut baru dilakukan setahun yang lalu.

General Motors mengatakan bahwa mereka akan fokus pada upaya mobil listrik jangka pendek untuk memenuhi permintaan daripada mencapai target volume tertentu.

Elon Musk, CEO Tesla juga memberikan peringatan terkait situasi ini. Ia menjelaskan mengapa mereka memperlambat rencana pembangunan pabrik di Meksiko, mengingat tingkat suku bunga yang tinggi akan membuat orang sulit untuk membeli mobil.

Beberapa produsen mobil lainnya juga mengalami situasi serupa. Sebagai contoh, Volkswagen Jerman harus memangkas perkiraan margin keuntungannya karena dampak negatif terhadap harga bahan baku yang digunakan dalam baterai mobil listrik.

Harga bahan mentah seperti litium dan logam kobalt juga mengalami penurunan akibat melambatnya permintaan kendaraan listrik. Harga litium bahkan turun 67% sepanjang tahun ini.

Ford di Amerika Serikat juga mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi satu dari tiga shift produksi truk pikap listrik F-150 Lightning sementara waktu. Perusahaan ini juga memperlambat peningkatan produksi mobil listriknya dan beralih investasi ke kendaraan komersial dan hibrida.

Dengan situasi ini, perkembangan mobil listrik menghadapi tantangan besar dan dibutuhkan langkah-langkah strategis agar permintaan kendaraan listrik tetap bertumbuh.