Si Doel dan Suswono Berbicara Mengenai Persoalan Pengangguran Gen Z di DKI

by -119 Views
Si Doel dan Suswono Berbicara Mengenai Persoalan Pengangguran Gen Z di DKI

Calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno atau yang lebih dikenal sebagai si Doel, menyampaikan program untuk mengatasi problematika generasi Z, salah satunya terkait dengan kekurangan lapangan kerja yang menyebabkan peningkatan pengangguran.

Rano menyatakan bahwa hampir 48% populasi generasi Z berada di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari yang paling bawah hingga yang paling atas. Oleh karena itu, lapangan kerja bagi generasi Z menjadi fokus utama.

Salah satu program untuk meningkatkan lapangan kerja bagi generasi Z, menurut Rano, adalah warga Jakarta bisa mendaftar menjadi staf pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) hanya dengan ijazah SD.

“Maka dari itu, kami memiliki kebijakan terkait PPSU. Tidak perlu repot dengan ijazah, tidak perlu ijazah SMP, SD sudah bisa bekerja, karena PPSU hanya menjadi tim pekerja untuk menjaga kebersihan,” katanya dalam debat perdana Pilgub Jakarta 2024 di JIExpo Kemayoran, Minggu (6/10/2024) malam.

Selain itu, Rano juga memaparkan program untuk warga lulusan SMP, di mana mereka bisa mendapatkan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) modern. Menurutnya, program BLK modern dapat mengoptimalkan potensi anak muda di Jakarta melalui pelatihan.

Rano juga menjelaskan bahwa BLK modern ini tidak hanya balai latihan kerja untuk mesin, tetapi juga bisa berbasis komputerisasi. Banyak lembaga swasta yang membuka sekolah animasi dan berbagai jurusan lainnya yang dapat diakses oleh generasi Z.

Di sisi lain, calon wakil gubernur (Cawagub) nomor urut 1, Suswono, akan memastikan generasi Z mendapatkan pekerjaan. Ia berencana menciptakan banyak lapangan kerja jika terpilih nanti. Salah satunya adalah dengan mendorong wirausaha muda melalui program inkubasi dan akses modal.

Suswono juga menyatakan bahwa anak muda akan dilibatkan dalam gerakan sosial dan lingkungan, mengingat kepedulian mereka terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan yang besar.

Sementara itu, Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2, Kun Wardana, menyoroti ketidakcocokan antara persyaratan keterampilan dari pasar kerja dan kompetensi dari pencari kerja generasi Z. Kun menekankan pentingnya integrasi dan koordinasi antara dunia kerja dan institusi pendidikan agar dapat saling mendukung.

Kun berharap dengan adanya program yang berjalan dengan baik, generasi Z dapat terlibat langsung dalam lapangan kerja yang ada. Ia juga mendorong generasi Z untuk memanfaatkan dunia digital sebagai investasi untuk masa depan mereka.

Demikianlah program-program yang disampaikan oleh para calon wakil gubernur DKI Jakarta dalam mengatasi problematika generasi Z terkait lapangan kerja dan peningkatan kompetensi.