Israel, AS-Inggris Diboikot Setelah Jepang ‘Tampar’ Tiba-Tiba

by -78 Views
Israel, AS-Inggris Diboikot Setelah Jepang ‘Tampar’ Tiba-Tiba

Jepang melakukan tindakan keras terhadap Israel. Hal ini terjadi ketika Tel Aviv masih melanjutkan serangan di Gaza, Palestina, yang menyebabkan kematian sekitar 40 ribu warga sipil dan merusak 70% infrastruktur di wilayah tersebut.

Wali Kota Nagasaki, Shiro Suzuki, memutuskan untuk tidak mengundang Israel ke acara peringatan jatuhnya bom atom di kota Nagasaki tahun 1945 yang diselenggarakan hari ini, Jumat (9/8/2024). Suzuki mengatakan bahwa keputusan ini diambil karena belum ada gencatan senjata di Gaza.

Suzuki sebelumnya telah mengirim surat kepada Israel yang menyerukan untuk melakukan gencatan senjata di Gaza. Undangan kepada Israel untuk hadir di acara perdamaian tahunan tersebut ditunda karena ‘situasi yang tidak terduga’.

Keputusan ini menuai reaksi dari pihak Israel. Duta Besar Israel untuk Jepang, Gilad Cohen, menyatakan bahwa keputusan tersebut sangat disesalkan dan mengirimkan pesan yang salah kepada dunia.

Di sisi lain, Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, tidak akan menghadiri acara peringatan Nagasaki sebagai protes karena Israel tidak diundang. Emanuel malah menghadiri pertemuan doa di kuil Tokyo bersama dengan duta besar Israel Gilad Cohen dan Dubes Inggris untuk Jepang, Julia Longbottom, yang memboikot acara di Nagasaki.

Sebelumnya, Hiroshima telah mengundang Israel ke acara peringatan pada tanggal 6 Agustus. Meski demikian, kota tersebut juga meminta agar terjadi gencatan senjata di Gaza.

Akan tetapi, undangan bagi Israel dianggap kontroversial oleh sebagian aktivis dan kelompok penyintas bom atom. Mereka berpendapat bahwa Israel seharusnya dikecualikan seperti Rusia dan Belarus yang selama dua tahun terakhir tidak diundang karena serangan dari Moskow ke Ukraina.

Jepang telah menjadi saksi dari demonstrasi dan protes yang meluas terhadap perang Israel di Gaza. Beberapa aktivis menyerukan agar Jepang menghentikan hubungan militer dengan Israel.

Israel, yang terus mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk melakukan gencatan senjata, mendapat kecaman internasional atas serangan brutal yang terus berlangsung di Gaza sejak Oktober 2023 oleh Hamas. Lebih dari 40.000 warga Palestina telah tewas sejak saat itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta hampir 91.000 orang lainnya terluka.

Israel juga dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional dan diminta untuk segera menghentikan operasi militer di Rafah, Gaza Selatan, di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mengungsi.

Referensi: [CNBC Indonesia](https://cnbcindonesia.com/news/20240903171328-8-568829/video-alasan-inggris-tangguhkan-ekspor-senjata-ke-israel)