Presiden Palestina Mahmoud Abbas Mengutuk Pembunuhan Ismael Haniyeh

by -144 Views
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Mengutuk Pembunuhan Ismael Haniyeh

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. Hal ini ditegaskannya sebagaimana dimuat kantor berita WAFA, Rabu (31/7/2024).

“Presiden Negara Palestina Mahmoud Abbas mengutuk keras pembunuhan kepala gerakan Hamas, pemimpin besar Ismail Haniyeh, dan menganggapnya sebagai tindakan pengecut dan perkembangan yang berbahaya,” lapor laman itu.

“Yang Mulia menyerukan kepada massa dan kekuatan rakyat kita untuk bersatu, bersabar dan tabah dalam menghadapi pendudukan Israel,” tambahnya.

Hal sama juga dikatakan Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Hussein Al-Sheikh. Ia memberikan pernyataan kecaman secara terpisah.

“Kami mengecam keras dan mengutuk pembunuhan kepala Biro Politik, pemimpin nasional, Ismail Haniyeh,” tambahnya.

“Kami menganggapnya sebagai tindakan pengecut, ini mendorong kami untuk tetap lebih teguh dalam menghadapi pendudukan, dan perlunya mencapai persatuan pasukan dan faksi Palestina,” katanya.

Sementara itu seruan bagi warga Palestina untuk melakukan pemogokan umum telah muncul setelah berita kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. Ini dilaporkan TV Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas.

Seorang pejabat Hamas mengatakan kelompok itu sebarnya telah siap membayar berbagai harga dari perangnya di Gaza, termasuk dengan kematian Ismail Haniyeh. Ia juga menyebut akan balasan serius atas kejadian itu.

“Kami terlibat dalam perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem dan kami siap membayar berbagai harga,” katanya.

Sebelumnya Hamas dan pasukan Garda Revolusi Iran (IRG) mengonfirmasi kematian Ismail Haniyeh. Ia tewas dalam sebuah serangan di Iran, bersama seorang pengawalnya.

“Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan akibat insiden ini, dia dan salah seorang pengawalnya tewas,” kata pernyataan dari situs web berita Sepah milik Korps Garda Revolusi Islam.

“Penyebab insiden itu belum jelas… sedang diselidiki,” tambahnya.

Haniyeh tiba di Teheran pada hari Selasa untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian di parlemen. Ia telah bertemu dengan Pezeshkian dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

Upacara pelantikan pada hari Selasa dilakukan di tengah kekhawatiran akan perang antara Israel dan Hizbullah Lebanon menyusul serangan roket pada hari Sabtu di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel. Pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menuduh Hizbullah bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 12 anak, tetapi kelompok Lebanon yang didukung Iran itu membantah terlibat.

Kemudian pada hari Selasa, Israel menyerang benteng Hizbullah di Beirut selatan sebagai balasan atas serangan di Golan, dengan mengatakan bahwa Israel telah menewaskan komandan yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan bahwa Shukr adalah target tetapi nasibnya masih simpang siur.

Ketegangan regional telah meningkat sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober. Ini juga melibatkan kelompok militan yang didukung Iran di Suriah, Lebanon, Irak, dan Yaman.

Perang di Gaza telah menewaskan sedikitnya 39.400 orang, dengan dominasi anak-anak dan wanita. Iran sendiri konsisten mendukung perjuangan Palestina, sebagai inti dari kebijakan luar negerinya sejak revolusi Islam 1979.

Jadi itulah seputar pernyataan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengenai pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. Semoga informasi ini bermanfaat.