Pengusaha Baja Teriak Tertekan: Dampak Serangan Produk China

by -36 Views

Dalam sebuah pernyataan, Ketua Komite Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) yang juga Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Akbar Djohan, menyuarakan kekhawatiran atas lonjakan impor baja, terutama Hot Rolled Coil (HRC) dari China. Menurutnya, masalah ini dapat mengancam daya saing produk baja dalam negeri. Akbar juga mengungkapkan bahwa trade remedies atau instrumen proteksi menjadi sangat penting untuk menjaga industri baja Indonesia, terutama di masa-masa proteksionisme global yang semakin kuat. Data menunjukkan bahwa tingginya volume impor baja, terutama HRC, menyebabkan utilisasi kapasitas pabrik baja nasional masih di bawah 60%, artinya potensi produksi dalam negeri belum sepenuhnya dimanfaatkan. Perbedaan harga antara baja impor dan domestik juga menjadi tantangan, dengan China mampu menekan harga baja lebih rendah karena skala produksi yang besar. Oleh karena itu, perlindungan pemerintah dan peningkatan efisiensi produksi diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri baja nasional. IISIA pun terus mendorong anggotanya untuk berinovasi dan mematuhi regulasi terkait penggunaan trade remedies guna melindungi industri dalam negeri dari dampak impor yang merugikan. Dukungan pemerintah dalam hal kebijakan proteksi dianggap krusial untuk menjaga keberlanjutan industri baja domestik dan mendukung agenda pembangunan nasional.

Source link