Setidaknya 20 warga Palestina tewas dalam insiden di pusat distribusi bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF). GHF, yang didukung oleh AS dan Israel, mengatakan bahwa agitator bersenjata memicu aksi massa yang mengakibatkan korban jiwa. Hamas menolak tuduhan GHF dan menyebutnya salah serta menyesatkan.
Para saksi mata melaporkan bahwa penjaga lokasi menggunakan gas merica dan tindakan keras lainnya, yang menyebabkan kerumunan terperangkap antara gerbang dan pagar kawat. Insiden tersebut disebut sebagai bagian dari upaya Hamas untuk melemahkan GHF. Petugas kesehatan Palestina melaporkan bahwa 21 orang meninggal akibat sesak napas di lokasi tersebut.
Kantor hak asasi manusia PBB mencatat adanya ribuan pembunuhan dalam beberapa minggu terakhir di sekitar lokasi bantuan di Gaza, mayoritas terjadi di dekat titik distribusi GHF. Militer Israel telah mengakui bahwa warga sipil Palestina terluka di dekat pusat distribusi bantuan, dan telah memberikan instruksi baru kepada pasukannya.
GHF dikritik karena cara pengelolaan yang dianggap tidak memadai, dengan tuduhan bahwa ribuan orang kelaparan dan kelelahan terjebak di tempat yang sempit tanpa bantuan yang membantu. Perang di Gaza, yang dipicu oleh Hamas pada tahun 2023, telah menyebabkan kelaparan dan kekurangan yang meluas di wilayah tersebut.
![](https://beritaterpopuler.com/wp-content/uploads/2025/09/pemimpin-korea-utara-kim-jong-un-mengawasi-langsung-uji-coba-drone-pada-lokasi-yang-dirahasiakan-di.jpeg; charset="utf-8"-148x111.jpeg; charset="utf-8" "pemimpin-korea-utara-kim-jong-un-mengawasi-langsung-uji-coba-drone-pada-lokasi-yang-dirahasiakan-di.jpeg-charsetutf-8")
