Surat Terima Kasih dari Sandera Israel ke Hamas Menjadi Viral

by -160 Views
Surat Terima Kasih dari Sandera Israel ke Hamas Menjadi Viral

Sebuah surat viral telah menyebar, terkait dengan ucapan terima kasih sandera Israel kepada Hamas.

Berdasarkan laporan dari media Turki TRT, Danielle Aloni menulis surat emosional yang mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada kelompok Hamas atas perhatian yang mereka berikan kepada putrinya Emilia. Mereka berdua sebelumnya ditawan oleh Hamas di Gaza yang terkepung dan baru dibebaskan pada tanggal 24 November.

“Saya berterima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia,” katanya seperti yang dikutip Rabu (28/11/2023).

Surat tersebut dilaporkan ditulis dalam bahasa Ibrani dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Di dalam surat tersebut, Emilia merasa seperti seorang ratu dan mengakui bahwa mereka semua adalah temannya, bukan sekedar teman, tetapi benar-benar dicintai dan baik.

Dalam surat itu juga disinggung mengenai situasi sulit di Gaza, di mana ia berharap bahwa baik Israel maupun Palestina dapat menjadi teman baik.

Namun media AS, New York Post menyebut surat tersebut sebagai “propaganda”. Seorang sumber yang mengaku sebagai sepupu Aloni, Liam Adam, menyatakan bahwa “Hamas baru saja menerbitkan lebih banyak propaganda tentang keluarga saya,” tulisnya di media sosial.

Sebelumnya, Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober lalu dan ini dibalas oleh Israel dengan perang ke Gaza. Sejauh ini, dilaporkan bahwa 15.000 warga sipil Gaza tewas, kebanyakan di antaranya adalah anak-anak dan wanita. Sedangkan di pihak Israel, terdapat sekitar 1.400 warga yang tewas, rata-rata dalam kejadian 7 Oktober.

Saat ini, kedua belah pihak tengah melakukan gencatan senjata sementara, yang awalnya empat hari, dan kemudian ditambah 48 jam lagi, pada Senin waktu setempat. Persyaratan gencatan senjata itu antara lain Hamas harus membebaskan sandera Israel dan Tel Aviv harus melepas tahanan wanita dan anak Palestina.

Mengutip dari The Guardian, selama empat hari pertama gencatan senjata, terdapat total 50 sandera dan 150 tahanan Palestina yang telah ditukar. Sebelum Senin, sebanyak 39 sandera telah ditukar dengan 117 tahanan, di mana 19 di antaranya adalah warga Thailand.