Israel Bunuh 2 Jenderal Tertinggi Iran: Analisis dan Dampaknya

by -36 Views

Ketegangan antara Iran dan Israel mencapai titik tertinggi setelah serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh militer Israel pada Jumat (13/6/2025) menewaskan dua tokoh militer tertinggi Iran, yaitu Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Mohammad Bagheri dan Komandan Garda Revolusi (IRGC) Jenderal Hossein Salami. Selain keduanya, sejumlah ilmuwan nuklir dan pejabat senior militer Iran juga dilaporkan menjadi korban dalam serangan yang menyasar lokasi strategis di Iran.

Televisi pemerintah Iran mengonfirmasi kematian Jenderal Bagheri dan menganggapnya sebagai syuhada yang gugur akibat agresi militer “rezim Zionis”. Bagheri dikenal sebagai arsitek utama kebijakan pertahanan strategis Iran serta tokoh penting dalam pengembangan sistem militer dan rudal balistik negara tersebut. Jenderal Hossein Salami, sebagai komandan tertinggi IRGC, juga dilaporkan tewas dalam serangan itu. Meski awalnya hanya ada dugaan kematian, media resmi kemudian mengonfirmasi bahwa Salami termasuk di antara korban tewas.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam Israel karena serangan tersebut. Menurut Khamenei, Israel telah melakukan kejahatan terhadap Iran dengan menargetkan para ilmuwan, komandan, serta fasilitas strategis. Israel, di sisi lain, membela serangannya dengan menyatakan bahwa mereka bertujuan untuk menggagalkan upaya pengembangan senjata nuklir Iran.

Serangan ini menyasar fasilitas nuklir di Iran, seperti Natanz dan kompleks rudal, serta tokoh-tokoh penting dalam program senjata negara itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut operasi ini sebagai momen penentu dalam sejarah negaranya dan menegaskan bahwa mereka akan terus menyerang target-target Iran dalam beberapa hari mendatang. Saat ini, pemerintah Iran masih merahasiakan nama-nama ilmuwan nuklir yang menjadi korban serangan tersebut.

Source link