Situasi di Gaza saat ini dianggap sebagai yang terburuk sejak perang terjadi pada tahun 2023, meskipun adanya pengiriman bantuan yang sudah mulai dilakukan setelah blokade dilonggarkan oleh Israel. Pada bulan Mei, Israel mengakhiri blokade selama 11 minggu di Gaza dan memperbolehkan operasi pengiriman bantuan yang dipimpin oleh PBB untuk terus berlangsung. Amerika Serikat turut membentuk Gaza Humanitarian Foundation (GHF) untuk membantu mendistribusikan bantuan ke Gaza.
Meskipun ada upaya untuk mengirimkan bantuan, PBB menyatakan bahwa dampak dari pengiriman bantuan tersebut masih tergolong kecil. Menurut juru bicara PBB, Stephane Dujarric, situasi di Gaza saat ini merupakan yang terburuk sejak perang dimulai. Israel berharap agar PBB bisa bekerja sama dengan GHF untuk mempercepat distribusi bantuan ke Gaza.
Meskipun GHF telah berhasil mendistribusikan sekitar 2,1 juta makanan, beberapa organisasi internasional dan PBB memilih untuk tidak bekerja sama dengan GHF karena dianggap tidak netral dan memiliki model distribusi yang membuat warga Palestina terpaksa mengungsi. PBB juga mengalami kendala dalam mengangkut bantuan ke Gaza karena terhambat oleh ketidakamanan dan pembatasan akses yang diberlakukan oleh Israel.