Manfaat Ikut IPEF bagi Indonesia Dibuka oleh Menko Airlangga

by -181 Views
Manfaat Ikut IPEF bagi Indonesia Dibuka oleh Menko Airlangga

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa Indonesia terus berpartisipasi dalam forum internasional untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian global serta mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu forum yang diikuti oleh Indonesia di kancah internasional adalah Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF). Forum tersebut membahas perihal empat pilar yang menjadi pembahasan dalam IPEF yakni Trade Facilitation (Perdagangan), Supply Chain (Rantai Pasok), Green Economy (Ekonomi Bersih), dan Fair Economy (Ekonomi Adil).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia telah menyelesaikan pilar kedua mengenai rantai pasok. Dia menyebutkan bahwa Presiden RI Joko Widodo beserta seluruh pemimpin telah menandatangani penulisan hukum di San Fransisco, Amerika Serikat. Pada penyelenggaraan Indo-Pacific Economic Framework Ministerial Meeting (IPEF-MM) pada 14 November 2023 lalu, seluruh negara-negara anggota IPEF sepakat untuk mengumumkan penyelesaian secara substansi Pilar III (Ekonomi Bersih) dan Pilar IV (Ekonomi Adil).

Menko Airlangga menyampaikan bahwa terkait dengan Pilar I (Perdagangan) masih terdapat tiga issue cluster yang belum selesai yakni terkait dengan klaster pertanian, lingkungan, dan ketenagakerjaan.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan ketiga klaster tersebut diharapkan dapat dibahas kembali di kuartal pertama tahun depan.

Seluruh negara mitra IPEF telah sepakat meluncurkan critical minerals dialogue untuk penguatan rantai pasok kedepannya dan membuat lapangan pekerjaan di sektor energi bersih. Hal tersebut diharapkan akan memberikan keuntungan bagi produksi Electric Vehicle (EV) dan turunannya di Indonesia.

Mengungkap sejumlah manfaat keikutsertaan Indonesia dalam forum IPEF, Menko Airlangga menjelaskan bahwa supply chain Indonesia akan menjadi bagian yang dianggap reliable, aman, standarnya sama, dan bisa masuk dalam supply chain global.

Terakhir, Menko Airlangga juga menyinggung mengenai keikutsertaan Indonesia di dalam forum APEC terkait dengan transisi energi, keberlanjutan, dan target Paris Agreement.