Empat pemimpin dan tokoh buruh melakukan pertemuan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak pekerja. Pertemuan tersebut berlangsung dalam aksi perayaan Hari Buruh Internasional di Monas pada Kamis, 1 Mei 2025. Sebelum memberikan orasinya, Prabowo memberikan kesempatan kepada empat bos buruh untuk menyampaikan tuntutan mereka.
Elly Rosita Silaban, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), menyampaikan harapan agar keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Undang-Undang ketenagakerjaan segera ditindaklanjuti untuk masa kerja saat ini dan masa kerja masa depan. Ia juga menyoroti perlunya peningkatan jaminan sosial untuk pekerja informal di platform digital. Selain itu, Elly mengajak kerjasama antara buruh dan pemerintah dalam pembahasan satuan tugas yang telah diberikan oleh Prabowo sebelumnya.
Jumhur Hidayat, aktivis buruh dan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara buruh dan Presiden untuk membebaskan kelas pekerja dari keterpurukan. Dia juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi buruh yang bekerja di kapal perikanan, dengan mencatat pentingnya Konvensi ILO 188 untuk diratifikasi menjadi undang-undang.
Andi Gani Nena Wea, seorang tokoh buruh, menyampaikan terima kasih atas kebijakan Presiden Prabowo dalam membentuk Satgas PHK dan Desk Pidana Ketenagakerjaan. Dia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara pengusaha dan buruh. Andi juga menekankan perlunya mendengarkan suara buruh dan mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk pimpinan DPR, Menaker, dan Menko.
Sementara itu, Said Iqbal, Ketua Partai Buruh, mengingatkan makna sejarah Hari Buruh Internasional dan menyoroti perjuangan kaum buruh. Ia menyampaikan beberapa tuntutan, termasuk penghapusan outsourcing, pendirian Satgas PHK, kenaikan upah layak, dan penciptaan RUU Ketenagakerjaan yang baru. Said juga menyoroti pentingnya ratifikasi RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan upaya pemberantasan korupsi dalam mendukung kesejahteraan buruh.
Dalam upaya memperjuangkan isu-isu buruh, para tokoh tersebut berharap agar Presiden Prabowo dapat mempertimbangkan tuntutan yang disampaikan demi peningkatan kesejahteraan pekerja di Indonesia. Keseluruhan acara peringatan Hari Buruh Internasional ini dimaksudkan sebagai wujud dari kolaborasi dan dialog antara pemerintah dan para buruh dalam rangka meraih keadilan sosial dan ekonomi bagi semua pihak yang terlibat.