Gali Harta Karun: Ramalan Kekayaan di Negeri Jawa

by -44 Views

Suriname, negara kecil bekas koloni Belanda yang juga dikenal sebagai rumah bagi diaspora Jawa, tengah mengalami lonjakan ekonomi berkat potensi minyak bumi yang sangat menjanjikan. Sejak tahun 2028, Suriname diprediksi akan menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan proyeksi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai lebih dari 50%. Lonjakan ekonomi ini dipicu oleh dimulainya produksi minyak lepas pantai yang dipimpin oleh perusahaan energi Prancis, TotalEnergies.

Diperkirakan produksi minyak ini akan mencapai sekitar 220.000 barel per hari, meskipun jumlah ini tidak cukup untuk membuat Suriname menjadi kekuatan energi global. Namun, dampaknya terhadap negara dengan populasi sekitar 650.000 jiwa ini akan sangat signifikan. Suriname secara intens mengamati perkembangan ekonomi tetangganya, Guyana, yang juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat setelah ekspor minyak melonjak. Meskipun Suriname pernah menghadapi tantangan ekonomi seperti inflasi dan utang, namun indikator pembangunan manusianya sudah lebih maju daripada Guyana.

Tantangan utama yang mendesak dihadapi Suriname adalah terkait utang yang sudah harus dilunasi sebelum aliran minyak mulai mengalir. Pemerintah harus segera mengambil langkah pembiayaan ulang utang tanpa menakut-nakuti investor atau menghadapi risiko gagal bayar. Presiden Suriname, Jennifer Geerlings-Simons, menekankan pentingnya memastikan bahwa segala keuntungan dari industri minyak tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi juga oleh seluruh rakyat Suriname.

Selain faktor ekonomi, Suriname juga memiliki aset lingkungan yang sangat berharga. Lebih dari 93% wilayahnya masih ditutupi oleh hutan, menjadikannya sebagai wilayah dengan hutan terbesar di Bumi. Hal ini memberikan Suriname peran penting dalam diplomasi iklim, serta potensi pendapatan dari kredit karbon. Presiden Geerlings-Simons percaya bahwa pendapatan dari industri minyak dapat digunakan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ketahanan iklim negara tersebut.

Dengan melihat tetangganya, Presiden Guyana Irfaan Ali, Suriname berupaya untuk menemukan keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pelestarian lingkungan. Pengembangan industri minyak diharapkan dapat membantu Suriname melindungi hutan dan mendukung upaya pelestarian lingkungan. Melalui pengembangan ini, Suriname berharap dapat meningkatkan pendapatan dari sumber daya alamnya sambil tetap menjaga kelestarian alam.

Source link