Hilirisasi: Cara Meningkatkan Pendapatan dan Berkelanjutan

by -36 Views

Kebijakan hilirisasi di sektor pertambangan, yang dicanangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bukan hanya bertujuan untuk menambah penerimaan negara. Namun, juga untuk menjaga keberlanjutan industri pertambangan dalam jangka panjang. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri dapat memperpanjang umur tambang dan meningkatkan nilai tambah ekonomi sektor tersebut.
Menurut Yuliot Tanjung, kebijakan hilirisasi yang digenjot oleh pemerintah telah menunjukkan hasil positif. Penerimaan negara dari sektor minerba, baik dari pajak maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), telah meningkat. Selain itu, aktivitas industri di dalam negeri juga tumbuh, menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Namun, keberhasilan program hilirisasi ini tidak bisa dipisahkan dari pengendalian produksi yang ketat. Salah satu langkah yang diambil pemerintah adalah mengubah sistem Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari tiga tahun menjadi satu tahun agar pasokan mineral dan batu bara dapat dikendalikan dengan lebih baik demi menjaga stabilitas harga.
Selain manfaat ekonomi, hilirisasi juga membuka peluang untuk eksploitasi potensi mineral ikutan yang sebelumnya terbuang sia-sia. Contohnya, dari pengolahan tembaga dapat diperoleh emas, perak, dan logam tanah jarang (LTJ). Hal ini tidak hanya meningkatkan potensi penerimaan negara, tetapi juga memberikan gambaran detail mengenai potensi mineral yang ada di Indonesia.

Source link