Gegara Impor Minyak: Devisa Negara Hilang Rp776 Triliun/Tahun

by -47 Views

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyoroti dampak tingginya impor minyak untuk kebutuhan domestik yang memakan devisa negara sekitar Rp 776 triliun setiap tahun. Produksi minyak Indonesia saat ini hanya mencapai 580 ribu barel per hari, sementara konsumsi dalam negeri mencapai sekitar 1,6 juta barel per hari. Hal ini menyebabkan defisit yang cukup besar dalam anggaran negara. Bahlil menekankan pentingnya untuk mencapai kedaulatan energi guna memastikan kebutuhan energi domestik dapat terpenuhi tanpa perlu mengandalkan impor.

Dalam APBN tahun 2025, target lifting minyak ditetapkan mencapai 605 ribu barel per hari. Bahlil optimistis bahwa target ini dapat tercapai dalam waktu dekat. Meskipun mengakui bahwa mencapai target tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah, Bahlil percaya bahwa dengan kerja keras dan komitmen, Indonesia dapat meningkatkan produksi minyaknya. Eksplorasi minyak memang memerlukan waktu yang cukup lama, antara 3 sampai 5 tahun, namun dengan upaya berkelanjutan, target lifting minyak untuk mencapai kedaulatan energi bisa terwujud sesuai harapan.

Dengan strategi yang tepat dan fokus pada peningkatan produksi minyak dalam negeri, Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak dan mengurangi jumlah devisa yang keluar dari negara. Dengan demikian, penguatan sektor energi dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Source link