Respons Tegas China Mengenai Kritik Israel

by -70 Views

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Kamis, mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama dua tahun dan menimbulkan penderitaan kemanusiaan yang tak terlukiskan di Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan ribuan warga Palestina tewas dan terluka sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023. Meski kesepakatan tersebut telah dicapai, implementasinya masih tergantung pada persetujuan kabinet Israel yang akan diambil setelah pertemuan malam ini, meskipun ada resistensi politik internal yang tinggi.

Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan sayap kanan Israel, menentang kesepakatan gencatan senjata dan menegaskan bahwa ia tidak akan mendukungnya. Smotrich fokus pada tujuan akhir untuk melucuti senjata Hamas dan menjadikan Gaza tidak lagi sebagai ancaman. Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyambut baik kesepakatan ini dan berjanji untuk terus memantau implementasinya. Di sisi lain, China menyatakan harapannya untuk terciptanya gencatan senjata yang permanen dan komprehensif di Gaza, serta mendukung kedaulatan Palestina dalam solusi politik jangka panjang.

Meski kesepakatan sudah dicapai, masih terdapat laporan korban tewas dan terluka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyambut baik gencatan senjata ini dan berharap itu akan membawa keamanan dan stabilitas serta langkah-langkah menuju perdamaian yang adil. Pada akhirnya, lingkup implementasi kesepakatan ini akan dibahas oleh sejumlah negara kunci Arab dan Eropa dalam upaya mencapai solusi politik yang berkelanjutan.

Source link