![](https://beritaterpopuler.com/wp-content/uploads/2025/09/antrean-penumpang-di-dekat-meja-check-in-di-terminal-2-bandara-heathrow-london-inggris-sabtu-2092025.jpeg; charset="utf-8" "antrean-penumpang-di-dekat-meja-check-in-di-terminal-2-bandara-heathrow-london-inggris-sabtu-2092025.jpeg-charsetutf-8")
Serangan siber telah kembali menimpa industri penerbangan global dengan gangguan yang terjadi pada sistem Collins Aerospace. Gangguan ini menyebabkan kekacauan di sejumlah bandara utama di Eropa, seperti Bandara Brussels dan Heathrow London. Operasional bandara terganggu, menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan. Bandara Brussels melaporkan bahwa setidaknya 10 penerbangan dibatalkan dan puluhan lainnya mengalami keterlambatan. Bandara Heathrow di London juga terkena dampaknya, mengakibatkan pengelola bandara meminta penumpang untuk memeriksa status penerbangan sebelum berangkat.
Serangan ini berdampak pada sistem check-in elektronik dan penanganan bagasi, memaksa bandara untuk mengalihkan sebagian besar proses ke manual. Gangguan ini dipicu oleh serangan terhadap sistem Collins Aerospace, yang merupakan anak usaha dari perusahaan asal AS, RTX. Meskipun demikian, sebagian besar proses penerbangan masih dapat berjalan melalui metode manual sementara waktu. Collins juga mengklaim bahwa tidak ada indikasi data penumpang berhasil diakses dalam serangan tersebut.
Meski beberapa maskapai seperti Delta Airlines dan bandara besar lainnya tidak terlalu terdampak, insiden ini menyoroti kerapuhan infrastruktur digital di sektor penerbangan dan pentingnya investasi dalam keamanan siber. Regulator di Eropa dan Amerika juga semakin memperketat standar keamanan TI di sektor transportasi untuk mengatasi peningkatan serangan siber dalam beberapa tahun terakhir.
