Alasan Pengangguran di China: Fenomena Pura-Pura Kerja

by -27 Views

Fenomena pengangguran yang tak lazim namun semakin populer di kalangan kaum muda di China adalah berpura-pura bekerja. Mereka menjaga rutinitas seakan-akan sedang bekerja meskipun sebenarnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Kasus yang dialami oleh Xiao Ding, seorang mantan tenaga pemasaran yang menganggur selama hampir dua tahun, mencerminkan realitas ini. Dalam upaya mempertahankan aktivitas harian dan terlihat bekerja, banyak dari mereka termasuk Yuan, seorang penjual hewan peliharaan online, memilih untuk menghabiskan waktu di ruang kerja tiruan seperti Pretend To Work Unlimited Company di Hangzhou.

Di ruang kerja tiruan ini, dengan tarif terjangkau, orang bisa menyewa meja, menggunakan fasilitas kantor, dan mematuhi aturan tertentu untuk menjaga suasana tetap profesional. Selain sebagai cara untuk terlihat produktif, kehadiran ruang kerja semacam ini juga bermanfaat untuk menjaga ritme hidup dan kepercayaan diri di tengah kesulitan. Berpura-pura bekerja juga dianggap sebagai strategi adaptasi terhadap tekanan ekonomi dan budaya yang menekankan kerja keras dan produktivitas di China. Selain itu, ini juga membantu dalam menjaga kesehatan mental, memperkuat struktur harian, dan mengurangi rasa kehilangan arah di tengah situasi ekonomi yang sulit.

Terkait dengan harapan sosial, terutama dari keluarga, banyak kaum muda merasakan ketegangan antara ekspektasi masyarakat terhadap pekerjaan tetap dan realitas di pasar kerja yang terbatas. Fenomena ini menggambarkan upaya kaum muda untuk tetap merasa berguna dan menjaga martabat mereka di tengah ketidakpastian ekonomi dan budaya yang menuntut kesuksesan dalam pekerjaan konvensional. Meskipun tidak menyelesaikan masalah pengangguran secara langsung, pura-pura bekerja menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara harapan dan realitas dalam menjaga martabat, harapan, dan rutinitas hidup di lingkungan yang penuh dengan tantangan.

Source link