Kementerian Pertahanan RI menyerahkan sepenuhnya kasus warga negara Australia yang diketahui memasok senjata ke Organisasi Papua Merdeka (OPM) kepada penegak hukum Australia. Hal ini telah diungkapkan oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekjen Kemhan RI Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang dalam konferensi pers di kantor Kemhan RI. Kemhan RI terus berupaya untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menghindari gangguan yang bisa membahayakan wilayah dan keselamatan bangsa. Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak juga menyatakan bahwa pihaknya akan memetakan kemungkinan jalur penyelundupan senjata ke OPM agar dapat menanggulangi masalah tersebut. Penangkapan dan dakwaan terhadap dua pria asal Australia yang diduga terlibat dalam penyaluran senjata api ke TPNPB-OPM oleh Kepolisian Federal Australia dan Kepolisian Queensland merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya. Dengan bukti yang ditemukan melalui penyelidikan antiterorisme selama dua tahun, pelaku dihadapkan pada ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara atas pelanggaran perdagangan senjata api ke kelompok paramiliter yang berbasis di Indonesia.
Warga Negara Australia Beri Dukungan Senjata ke OPM: Tanggapan Kemhan dan TNI
