Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki target ambisius untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di setiap desa dengan kapasitas hingga 1,5 Mega Watt (MW). Dengan demikian, total kapasitas PLTS di setiap desa di Indonesia diharapkan mencapai 100 Giga Watt (GW). Rencana ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan PLTS hingga tahun 2034, sebagaimana tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2034.
Dalam RUPTL tersebut, pembangunan sumber energi bersih termasuk PLTS dijadwalkan akan menghasilkan kapasitas sebesar 17,1 GW. Namun, untuk mewujudkan target pembangunan PLTS sebesar 100 GW membutuhkan keterlibatan investor asing mengingat kapasitas industri panel surya dalam negeri yang saat ini hanya sekitar 5 GW per tahun. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa kerjasama antara investor asing, pengusaha nasional, serta BUMN termasuk PLN akan menjadi kunci sukses dalam merealisasikan proyek tersebut.
Secara keseluruhan, upaya pemerintah untuk membangun PLTS di setiap desa menunjukkan komitmen yang kuat dalam memperluas akses listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan adanya kerjasama lintas sektor, diharapkan pembangunan PLTS ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia.
