Bela Negara di Ruang Digital: Indonesiadefense.com

by -34 Views

Ruang digital pada saat ini bukan hanya sekadar platform media sosial, tetapi telah menjadi tempat berbagai aktivitas sehari-hari, termasuk bekerja, berbelanja, belajar, serta membentuk opini dan sikap politik. Dengan lebih dari 80% penduduk Indonesia yang terhubung ke internet, survei APJII 2025 mencatat tingkat penetrasi mencapai 80,66%, atau sekitar 229 juta jiwa.

Generasi Milenial dan Gen Z, sebagai tulang punggung bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045, telah tumbuh sebagai digital natives di tengah ruang digital yang luas dan dinamis. Namun, ruang digital ini juga perlu diisi oleh unsur bela negara untuk menanggapi keprihatinan masyarakat terhadap penyebaran disinformasi, hoaks, ujaran kebencian, serta pengaruh asing di platform digital.

Dalam realitas ruang digital Indonesia, masyarakat dapat berekspresi dengan bebas, namun hal ini juga menciptakan berbagai pandangan, komentar, dan reaksi yang kemudian dapat memunculkan keresahan terutama terkait dengan berbagai dampak nilai yang dihasilkan. Tiga sumber keresahan publik yang muncul di tengah dinamika ruang digital antara lain adalah kebenaran yang “ditawar” oleh algoritma, ekonomi validasi, dan penyebaran misinformasi yang semakin canggih.

Di tengah struktur demografi yang didominasi oleh generasi muda, bela negara di era digital harus menemukan bentuknya yang sesuai. Dengan jumlah pengguna ponsel pintar dan akses internet yang tinggi di Indonesia, penting bagi generasi Milenial dan Gen Z untuk mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan secara komprehensif.

Ancaman digital yang dihadapi, seperti penyebaran hoaks, radikalisme online, cybercrime, disinformasi, serta invasi budaya asing, merupakan tantangan yang perlu dihadapi. Oleh karena itu, bela negara di ruang digital harus didefinisikan sebagai tekad, sikap, dan perilaku yang didasari oleh cinta kepada NKRI untuk menjaga kedaulatan, persatuan, dan keselamatan bangsa.

Agar bela negara di ruang digital dapat terlaksana dengan efektif, perlu adanya upaya untuk menutup “retakan” terutama dalam bidang literasi informasi, kepercayaan, insentif, dan tata kelola informasi. Selain itu, kerangka kerja praktis juga perlu dijalankan, seperti meningkatkan kecakapan warga dalam literasi digital, tanggung jawab platform, penegakan regulasi, gerakan masyarakat, dan pembentukan ekosistem talen…

Pentingnya bela negara di ruang digital terletak pada kemampuannya untuk menguatkan cinta tanah air melalui disiplin informasi, keamanan digital, serta penciptaan narasi positif agar arus informasi dapat mengarah kepada persatuan bangsa. Selain itu, investasi dalam bela negara di era digital merupakan langkah penting menuju Indonesia Emas 2045.

Source link