HGII, perusahaan energi terkemuka, mencatat pendapatan yang mengesankan sebesar Rp 35,6 miliar selama semester I 2025. Dengan kondisi iklim yang mendukung, HGII optimis bahwa pendapatan mereka di semester II 2025 akan melebihi capaian sebelumnya berkat peningkatan produksi listrik.
Meskipun produksi listrik PLTM Parmonangan 1 dan 2 mengalami penurunan sebesar 12,9% dan 14,9% selama Januari-Juli 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, HGII yakin bahwa situasi akan berbalik positif dengan masuknya musim hujan yang lebih lama pada tahun ini.
Menyusul Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, Sumatra diidentifikasi memiliki potensi energi hidro terbesar di Indonesia. Seiring peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), sekitar 47% wilayah di Sumatra telah menggunakan EBT sebagai sumber listrik yang ramah lingkungan.
Dengan perubahan cuaca menjadi musim hujan mulai bulan September, HGII yakin bahwa produksi listrik tenaga minihidro mereka akan kembali mencapai performa optimal. Dengan begitu, prospek HGII di semester II 2025 terlihat cerah dan menjanjikan.