Mengenal Seijin Shiki: Tradisi Jepang Kedewasaan

by -34 Views

Tradisi unik Jepang dalam menyambut generasi muda yang beranjak dewasa dikenal melalui upacara sakral bernama Seijin Shiki atau Hari Kedewasaan (Seijin no Hi). Sebagai asal usul Seinen-Sai, upacara ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1946 di kota Warabi Distrik Kitaadachi sebagai respons terhadap masa depan generasi muda pasca Perang Dunia II. Sejak itu, Seijin Shiki menjadi momen penting di Jepang untuk menghormati pemuda yang berusia 20 tahun, yang secara hukum dianggap sebagai orang dewasa dengan hak dan tanggung jawab baru. Setiap tahunnya, upacara ini biasanya diadakan pada hari Senin kedua bulan Januari dan telah ditetapkan sebagai hari libur nasional sejak tahun 1948. Tradisi ini sebelumnya dirayakan tanggal 15 Januari, namun sejak tahun 2000 diubah sesuai sistem libur Happy Monday untuk memudahkan peserta berpartisipasi. Di Jepang, perayaan kedewasaan sudah dikenal sejak zaman kuno dan memiliki tradisi tersendiri untuk laki-laki disebut Genbuku dan untuk perempuan dikenal dengan nama Mogi.

Syarat peserta upacara Seijin Shiki di Jepang adalah anak muda yang berusia 20 tahun pada rentang waktu tertentu, umumnya dari 2 April tahun sebelumnya hingga 1 April tahun upacara dilaksanakan. Warga yang memenuhi kriteria ini akan menerima undangan resmi dari pemerintah daerah untuk menghadiri upacara. Selain itu, generasi muda yang secara resmi tinggal di kota atau desa tempat upacara berlangsung juga diundang. Beberapa daerah mungkin menyelenggarakan upacara lebih awal agar peserta yang tinggal di luar kota tidak kesulitan menghadirinya.

Dalam acara Seijin Shiki, peserta mengenakan pakaian tradisional Jepang yang memperlihatkan makna kedewasaan dan identitas budaya. Wanita biasanya mengenakan kimono khusus bernama Furisode sementara laki-laki menggunakan jas formal atau haori serta hakama. Selama acara resmi, terjadi pidato dari pejabat daerah yang menekankan tanggung jawab sosial dan moral yang harus diemban peserta sebagai warga dewasa. Ada juga sesi pemberian cendera mata sebagai kenang-kenangan, makan bersama, dan berfoto dengan keluarga dan teman. Beberapa daerah memiliki keunikan tersendiri dalam menyelenggarakan upacara ini, misalnya perayaan di Tokyo di lokasi ikonik seperti Shibuya dan Kuil Meiji Jingu, di Prefektur Chiba di Tokyo Disney Resort, di kota Narita di Bandara Internasional Narita, dan di Kitakyushu dengan gaya mencolok terinspirasi dari subkultur geng motor.

Seijin Shiki bukan sekadar perayaan ulang tahun biasa, melainkan ritual yang bermula sejak abad ke-8. Acara ini mengingatkan generasi muda tentang pentingnya memegang tanggung jawab sosial, berperan aktif dalam masyarakat, dan menghormati budaya negara. Upacara ini juga mempererat nilai-nilai budaya yang dijaga turun-temurun dalam keluarga dan budaya negara. Dengan demikian, Seijin Shiki merupakan tradisi penting yang membawa makna mendalam bagi masyarakat Jepang.

Source link