TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force/RAAF) merencanakan pelaksanaan latihan bersama (Latma) Rajawali Ausindo 2025. Latihan ini akan dilaksanakan di Lanud Sam Ratulangi, Manado dan Lanud Leo Wattimena, Morotai. TNI AU akan melibatkan Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, sedangkan RAAF akan mengerahkan personel dari 37 Squadron. Final Planning Conference (FPC) digelar di Lanud Sam Ratulangi, Manado, sebagai persiapan menjelang latihan tersebut. Latihan Rajawali Ausindo 2025 akan difokuskan pada Bantuan Kemanusiaan dan Penanggulangan Bencana (HADR) dengan upaya meningkatkan kompleksitas latihan guna memperkuat kemampuan personel dalam menghadapi operasi HADR di masa depan. Melalui FPC, TNI AU menegaskan komitmennya dalam memperkuat kerja sama internasional, meningkatkan interoperabilitas, dan mengedepankan profesionalisme dalam mendukung misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Skenario latihan akan melibatkan penanggulangan bencana alam di Pulau Morotai dengan metode pengiriman bantuan logistik melalui Container Delivery System (CDS) dan Low Cost Aerial Delivery System (LCADS), serta pelatihan evakuasi medis udara (Airmedical Evacuation/AE) untuk memindahkan korban ke Manado.
Persiapan Latma Rajawali Ausindo 2025: FPC TNI AU dan RAAF
