Pecinta sepak bola pasti familiar dengan klub-klub Inggris yang memiliki akhiran “-ham”, seperti West Ham United, Tottenham Hotspur, Nottingham Forest, Birmingham City, Fulham, hingga Gillingham. Akhiran tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Anglo-Saxon atau Inggris Kuno yang berarti “rumah,” “pertanian,” atau “pemukiman.” Dalam sejarah nama klub sepak bola, banyak klub Inggris memakai nama kota atau daerah asal mereka, sehingga akhiran “-ham” menjadi bagian dari identitas geografis dan sejarah pemukiman Inggris.
Selain akhiran “-ham,” nama tempat di Inggris juga memiliki akhiran khas lain seperti “-ton” yang berarti kota atau tanah milik, “-burgh/bury” yang berarti pemukiman berbenteng, “-ford” yang berarti tempat menyeberangi sungai, “-mouth” yang berarti muara sungai, “-by” yang berarti desa atau pemukiman, dan “-cester” yang berarti benteng. Akhiran-ahiran ini tercermin dari pengaruh berbagai bangsa dalam sejarah Inggris, mulai dari Anglo-Saxon, Viking, hingga Romawi, yang juga mencerminkan dalam nama klub sepak bola.
Dengan demikian, keberadaan akhiran “-ham” dalam nama klub Inggris memiliki akar yang sangat dalam dari sejarah bahasa dan pemukiman Anglo-Saxon lebih dari seribu tahun yang lalu. Ini menunjukkan bagaimana warisan sejarah panjang Inggris masih terjaga dalam identitas klub sepak bola saat ini. Sehingga, setiap kali kita mendengar nama klub seperti West Ham atau Birmingham, sebenarnya kita juga sedang menyebutkan potongan sejarah lama Inggris yang melekat dalam dunia sepak bola modern.
