Kawasan Timur Tengah terus memanas dengan serangan yang dilancarkan oleh Israel ke sejumlah negara di wilayah tersebut. Salah satu alasan yang digunakan oleh Israel adalah untuk melumpuhkan kelompok penguasa Gaza Palestina, Hamas. Sejak awal pekan ini, Al Jazeera melaporkan bahwa Israel telah melakukan serangan ke enam negara, yaitu Palestina, Lebanon, Suriah, Tunisia, Qatar, dan Yaman.
Di Palestina, Israel terus menggempur Gaza yang telah menyebabkan banyak korban jiwa dan luka. Jumlah korban terus bertambah sejak hari Senin, dengan serangan yang dilakukan secara terus-menerus. Serangan ini mendapat kecaman internasional dan disebut sebagai genosida, bahkan Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan kejahatan perang.
Selain Palestina, serangan juga dilakukan di Lebanon, Suriah, Tunisia, Qatar, dan Yaman. Di Lebanon, Israel diklaim telah menyerang depot senjata militer yang digunakan oleh Hizbullah. Sementara di Suriah, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang beberapa lokasi yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah. Di Tunisia, Israel dituduh melancarkan serangan terhadap Global Sumud Flotilla yang merupakan misi damai, sedangkan di Qatar, serangan dilakukan saat sedang berlangsung negosiasi gencatan senjata antara Hamas, Israel, dan Amerika Serikat. Terakhir, di Yaman, Israel juga melakukan serangan udara yang menewaskan puluhan orang.
Serangkaian serangan Israel ini telah menimbulkan kecaman dari berbagai pihak dan menunjukkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Tidak hanya itu, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dan perdamaian di wilayah tersebut. Dengan situasi yang semakin tegang, peran mediator dan upaya diplomasi tampaknya belum mampu menyelesaikan konflik yang terjadi di kawasan tersebut.