TNI AL memastikan bahwa seluruh alutsista, baik yang baru maupun lama, dapat terintegrasi sepenuhnya untuk mendukung operasi tempur. Saat ini, TNI AL sedang memperkuat armadanya dengan sejumlah alutsista baru dari berbagai produsen negara. Sudah ada dua kapal perang baru, KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321, yang dibangun oleh perusahaan Italia, Fincantieri. Selain itu, ada rencana pengadaan dua fregat kelas I dari Turki dan pembangunan dua kapal selam Scorpene Evolved dari Prancis untuk memperkuat armada bawah laut TNI AL.
Meskipun berasal dari produsen negara yang berbeda, interoperabilitas antara alutsista baru dan lama tidak menjadi masalah. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul menyatakan bahwa kapal perang TNI AL dilengkapi dengan sistem komunikasi yang kompatibel untuk memastikan koordinasi efektif selama operasi tempur.
Semua kapal perang TNI AL seperti KRI Frans Kaisiepo-368, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 memiliki interoperabilitas yang baik, meskipun berasal dari kerja sama dengan berbagai negara seperti Belanda, Korea Selatan, dan Jerman. KSAL Laksamana Muhammad Ali menegaskan pentingnya modernisasi alutsista, peningkatan profesionalisme prajurit, dan penguatan struktur organisasi untuk mencapai visi TNI AL sebagai kekuatan maritim modern yang mendukung Indonesia Emas 2045.