Pada hari Selasa (2/9) di Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 2 Marinir berhasil menghancurkan sasaran musuh dalam latihan pendaratan Super Garuda Shield 2025. Latihan ini melibatkan pasukan militer dari berbagai negara sahabat dengan tujuan meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan tempur bersama untuk menghadapi ancaman keamanan regional. Menurut Letkol (Mar) Helilintar Setiojoyo Laksono, Komandan Yonif 2 Marinir, latihan ini menunjukkan komitmen Korps Marinir dalam menjaga stabilitas kawasan. Ia juga menyampaikan kebanggaannya karena Yonif 2 Marinir dapat berpartisipasi dalam latihan tersebut dan siap untuk setiap tugas negara.
Super Garuda Shield 2025, yang berlangsung dari 25 Agustus hingga 4 September, melibatkan sekitar 6.500 personel dari 13 negara termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, dan lainnya. Selain itu, latihan tersebut mencakup berbagai materi seperti staf perencanaan operasi, pertahanan siber, operasi pendaratan amfibi, penerjunan pasukan lintas udara, tembak tempur langsung, evakuasi medis di medan tempur, dan latihan pertahanan udara jarak dekat dengan penembakan rudal Stinger, yang merupakan hal baru bagi Indonesia. Latihan gabungan ini dilaksanakan di beberapa lokasi di Indonesia. Dengan keberhasilan dalam latihan ini, Yonif 2 Marinir semakin memperkuat reputasinya sebagai satuan tempur yang handal dan siap mendukung operasi militer di tingkat nasional maupun internasional.