Dunia musik Indonesia merasakan kesedihan atas kepergian Acil Bimbo, atau Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, pada usia 82 tahun. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Senin malam. Acil Bimbo dikenal sebagai salah satu figur legendaris dalam sejarah musik Indonesia, memberikan kontribusi yang besar dalam perkembangan musik tanah air.
Kepergiannya meninggalkan kesedihan bagi keluarga, teman, dan penggemar musik. Namanya tetap dikenang karena kiprahnya yang panjang serta inspirasinya bagi generasi musisi muda di Indonesia. Kelahiran Acil Bimbo di Bandung pada 20 Agustus 1943, sebagai anak kedua dari tujuh bersaudara. Bersama dengan karir musiknya, Acil juga meniti pendidikan di bidang hukum hingga meraih gelar Sarjana Hukum dan Magister Kenotariatan.
Selain talenta di dunia musik, Acil dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan berdedikasi dalam seni dan budaya. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kebudayaan, baik di dalam maupun luar negeri, menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan seni di Indonesia. Sebagai ketua LSM “Bandung Spirit” dan pembina dalam berbagai organisasi sosial kemasyarakatan dan kebudayaan, Acil terus menunjukkan perannya dalam memperkuat komunitas seni dan budaya di tanah air.
Acil Bimbo juga dikenal sebagai anggota dari grup musik legendaris, Bimbo, yang terdiri dari tiga bersaudara: Sam Bimbo, Acil Bimbo, dan Jaka Bimbo. Karya-karya grup ini yang puitis dan religius menjadi ikon dalam dunia musik Indonesia. Selain itu, Acil juga mencoba peruntungannya dalam dunia seni peran, membintangi film dan sinetron serta proyek seni lainnya.
Kepergian Acil Bimbo menandai akhir dari satu babak penting dalam sejarah musik Indonesia. Namun, warisan musik dan dedikasinya akan terus hidup dalam setiap karya yang telah ia ciptakan. Kiprahnya menjadi inspirasi bagi generasi musisi selanjutnya, mewariskan semangat dan cita-cita dalam dunia seni.
