Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyoroti pentingnya percepatan pencetakan sawah baru untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini merupakan respons terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2025 yang menekankan percepatan swasembada pangan, energi, dan air. Zulhas menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil mencatat surplus pangan sebesar 3 juta ton dan meskipun jumlah tersebut memadai hingga tahun depan, kebutuhan akan semakin besar seiring dengan program MBG yang akan diluncurkan.
Program MBG membutuhkan pasokan pangan dalam jumlah besar, khususnya untuk memenuhi kebutuhan 80 juta orang yang akan menerima makanan bergizi gratis. Oleh karena itu, diperlukan percepatan dalam menciptakan lahan pertanian baru untuk meningkatkan produksi pangan seperti padi, jagung, dan protein tinggi seperti ayam, telur, dan daging. Pemerintah sedang merancang langkah-langkah perbaikan menyeluruh di sektor pertanian dan pangan untuk meningkatkan produktivitas dengan cepat.
Selain itu, pemerintah telah menetapkan anggaran ketahanan pangan sebesar Rp164,4 triliun dalam RAPBN 2026. Dana tersebut akan digunakan untuk mencetak sawah seluas 550 ribu hektar, penyaluran pupuk bersubsidi sebanyak 9 juta ton, pengadaan bibit unggul, penyediaan alat mesin pertanian, dan pembiayaan murah bagi petani. Upaya subsidi pupuk sebesar Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk bertujuan untuk memperkuat peran Bulog dalam menjaga stok pangan, stabilitas harga, serta perlindungan petani. Tindakan perbaikan dan penyederhanaan regulasi penyaluran pupuk telah berhasil meningkatkan produksi beras, menjaga stok pangan, stabilisasi harga, dan kesejahteraan petani secara signifikan.