Dalam perdagangan 25-29 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi. Para analis menilai bahwa koreksi IHSG ini dipicu oleh sentimen internal maupun eksternal. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,36% menjadi 7.830,49 dalam seminggu ini, dibandingkan dengan posisi 7.858,85 pekan sebelumnya. Meskipun demikian, kapitalisasi pasar naik 0,36% menjadi Rp 14.182 triliun dari Rp 14.131 triliun pekan sebelumnya.
Menurut Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, pergerakan IHSG selama seminggu ini dipengaruhi oleh faktor-faktor domestik dan global. Stabilitas politik dan keamanan dalam negeri turut berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Di sisi global, sikap politik Presiden AS, Donald Trump, terhadap kebijakan the Fed juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Nafan juga menyatakan bahwa bank sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve (the Fed), belum agresif dalam jangka panjang, sehingga Trump memiliki pengaruh dalam intervensi independensi the Fed.
Selain itu, terjadi peningkatan signifikan pada rata-rata nilai transaksi harian di BEI sebesar 40,69%, mencapai Rp 25,22 triliun dari Rp 17,92 triliun pekan sebelumnya. Volume transaksi harian di bursa juga meningkat 19,56% menjadi 47,19 miliar saham dari 39,47 miliar saham pekan sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas perdagangan yang cukup tinggi dalam pasar saham Indonesia.