Pada hari yang sama di kawasan ASEAN, terjadi penurunan kinerja IHSG yang paling tajam. IHSG mengalami penurunan sebesar 1,53%, sementara indeks SET di Thailand merosot 1,08%. Hal ini juga terjadi pada indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI yang turun 0,75% dan indeks PSEi di Filipina melemah 0,56%. Meskipun demikian, indeks Straits Times mengalami kenaikan sebesar 0,37% dan indeks VN di Vietnam juga bertambah 0,48%.
Sebelumnya, pasar saham Asia Pasifik diperdagangkan dengan pergerakan yang beragam pada Jumat, 29 Agustus 2025. Perbedaan ini terjadi karena investor lebih memperhatikan data ekonomi dari Jepang dibandingkan dengan Wall Street.
Menurut sumber CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,26% menjadi 42.718,47, sedangkan Topix juga turun 0,47% menjadi 3.075,18 setelah harga konsumen inti di Tokyo mengalami kenaikan yang lebih lambat pada bulan Agustus.
Data IHK inti Tokyo, yang tidak termasuk harga makanan segar dan energi, naik sebesar 2,5% dibandingkan tahun sebelumnya, sesuai dengan perkiraan ekonom Reuters, namun mengalami penurunan dari kenaikan sebesar 2,9% pada bulan Juli. Meskipun demikian, angka tersebut masih berada di atas target Bank of Japan sebesar 2%.
Selain itu, tingkat pengangguran di Jepang juga mengalami penurunan menjadi 2,3% pada bulan Juli, turun dari 2,5% di bulan sebelumnya.
