Dewan Keamanan PBB mulai membahas rancangan resolusi terkait Haiti untuk mengatasi dominasi geng bersenjata di Port-au-Prince. Konflik berkepanjangan telah mengakibatkan krisis kemanusiaan yang parah di negara tersebut. Rancangan resolusi tersebut mencakup pembentukan Gang Suppression Force yang akan dipimpin oleh negara-negara penyumbang personel serta Amerika Serikat dan Kanada. Meski demikian, sejumlah pakar keamanan mengkhawatirkan ketidakjelasan terkait pendanaan dan mekanisme pergantian kepemimpinan. James Boyard dari Universitas Negeri Haiti juga menyoroti koordinasi dengan aparat lokal dan potensi pelanggaran oleh personel asing. Sejarah intervensi asing yang sensitif di Haiti membuat pemerintah dan pakar-pakar berhati-hati terhadap resolusi tersebut. Saat ini, jumlah personel MSS di Haiti masih di bawah target, meskipun pasukan baru diizinkan untuk ditingkatkan hingga 5.500 personel. Sementara itu, pemerintah Haiti juga bekerja sama dengan perusahaan militer swasta untuk melawan geng bersenjata di negara itu. Langkah-langkah terkini ini menjadi sorotan di tengah meningkatnya ketegangan di Haiti.
Ibu Kota Darurat Dikuasai Geng Bersenjata: Intervensi DK PBB
