Stellantis Perlambat Kemajuan Otonom bersama Tantangan Mobil Listrik

by -39 Views

Stellantis, perusahaan induk dari merek mobil terkenal seperti Jeep, Dodge, dan Ram, telah memutuskan untuk tidak melanjutkan pengembangan sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut secara internal. Keputusan ini diambil karena biaya tinggi, rintangan teknis, dan ketidakpastian permintaan konsumen. Meskipun sebelumnya mengumumkan STLA AutoDrive 1.0, sistem bantuan pengemudi tingkat SAE Level 3, Stellantis sekarang mengandalkan pemasok eksternal untuk teknologi ADAS. Meskipun lebih hemat biaya, mempercayakan pengembangan pada pemasok dapat mengurangi kontrol atas teknologi dan integrasi perangkat keras-perangkat lunak.

Sistem bantuan pengemudi semakin populer di AS, dengan fitur-fitur seperti Super Cruise dari GM, BlueCruise dari Ford, dan Full Self-Driving (Supervised) dari Tesla menjadi yang paling diminati oleh pembeli mobil baru. Meskipun sistem ADAS yang ada saat ini biasanya berada di Level 2, Stellantis sedang mengembangkan sistem yang lebih canggih untuk memungkinkan pengemudi melakukan tugas non-mengemudi di dalam kendaraan. Meskipun tujuan jangka panjangnya adalah menghasilkan teknologi pengemudi otonom sepenuhnya, tantangan finansial dan teknis besar dapat membuat perkembangan ini lambat.

Dalam sebuah upaya untuk mengejar ketertinggalannya, Stellantis sekarang berfokus pada memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia dari pemasok eksternal. Namun, hal ini juga memiliki risiko jangka panjang karena dapat mengurangi kontrol atas pengembangan teknologi di masa depan. Sementara pesaing seperti GM, Ford, dan Tesla terus mengembangkan teknologi otonomi, Stellantis harus mencari solusi agar tetap kompetitif di pasar mobil yang terus berubah.

Source link