Duta Besar AS yang baru harus mampu menjembatani masalah status WNI imbas kebijakan Presiden AS, Donald Trump. Dwisuryo Indroyono Soesilo dipilih sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat (AS) oleh Presiden Prabowo Subianto dan ini menutup kekosongan posisi tersebut selama dua tahun. Nico Siahaan, anggota Komisi I DPR RI, menilai pentingnya posisi Dubes AS di negara mitra strategis untuk menjaga kontinuitas diplomasi Indonesia, stabilitas hubungan bilateral, dan proyeksi kepentingan nasional di kancah global. Kekosongan jabatan sebelumnya berpotensi melemahkan koordinasi Indonesia dalam berbagai isu strategis. Figur Dubes harus memiliki kapasitas diplomasi yang mumpuni dengan kemampuan negosiasi tinggi dan kepekaan terhadap dinamika politik global. Nico juga menekankan pentingnya kesinambungan diplomasi dalam penempatan Dubes di AS sehingga koordinasi kebijakan luar negeri dapat berjalan konsisten dan efektif. Pelantikan para Dubes RI diharapkan dapat memperkuat kapasitas diplomasi Indonesia, bukan hanya sekadar formalitas birokrasi. Presiden Prabowo Subianto melantik 8 Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk negara sahabat, termasuk Duta Besar untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo, dalam upaya memastikan bahwa kepentingan Indonesia di Washington dijalankan secara profesional, transparan, dan responsif terhadap tantangan global.
Kebijakan Imigrasi Trump dan Peran Dubes AS dalam Masalah Status WNI
