Sepak bola merupakan olahraga yang tidak hanya dikenal dengan strategi, taktik, dan keterampilan teknis para pemainnya, tetapi juga sering kali dihiasi dengan kisah-kisah mistis dan takhayul. Sejumlah kutukan dalam dunia sepak bola bahkan telah diyakini dapat mempengaruhi perjalanan tim maupun pemain, baik di level klub maupun internasional. Meskipun bagi sebagian orang hal ini dianggap sebagai kebetulan semata, namun bagi sebagian lainnya, pengaruh kutukan tersebut dianggap nyata.
Salah satu contoh kutukan terkenal adalah kutukan nomor 7 Manchester United. Nomor punggung 7 di klub ini identik dengan para legenda seperti George Best, Bryan Robson, Eric Cantona, David Beckham, dan Cristiano Ronaldo. Namun, sejak Ronaldo meninggalkan klub pada tahun 2009, nomor ini tampaknya membawa nasib buruk bagi para pemain yang mengenakannya. Michael Owen, Antonio Valencia, Angel Di Maria, hingga Alexis Sanchez gagal menampilkan performa yang gemilang dengan hanya mencetak total 14 gol dalam Liga Inggris selama satu dekade.
Kutukan dalam dunia sepak bola juga melibatkan hal-hal unik, seperti kutukan yang diyakini melekat pada Aaron Ramsey, mantan gelandang Arsenal. Setiap kali Ramsey mencetak gol, dikaitkan dengan kemunculan kematian tokoh terkenal dunia pada saat yang bersamaan. Fenomena ini menjadi bahan pembicaraan hangat di kalangan penggemar sepak bola global.
Berbagai kutukan lainnya juga terdapat dalam dunia sepak bola, seperti larangan menyentuh trofi sebelum final Liga Champions dimulai, kutukan juara bertahan Piala Dunia yang kerap gagal di edisi berikutnya, hingga kutukan-kutukan khusus pada klub tertentu seperti Birmingham City dan Benfica. Meskipun tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, cerita-cerita ini tetap menjadi bagian menarik dari budaya sepak bola, menambah kisah menarik di luar lapangan hijau. Bagi sebagian pihak, kutukan tersebut hanyalah mitos, namun bagi yang percaya, penting untuk memperhatikan pantangan-pantangan tersebut demi menjaga keberuntungan tim dalam persaingan sepak bola.
