Pada 15 Agustus 2025, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Alaska. Pertemuan ini dijadwalkan akan membahas isu-isu terkini dalam geopolitik dunia. Pertemuan ini menjadi sorotan karena mengingat sejarah Alaska, yang sebelumnya merupakan wilayah Rusia sebelum dibeli oleh AS pada abad ke-19. Dulu, Alaska merupakan pusat perdagangan yang memanfaatkan komoditas bulu berang-berang laut sebagai sumber pendapatan utama. Namun, pada abad ke-19, persaingan dengan Inggris dan AS membuat Rusia memilih untuk menjual Alaska kepada AS pada tahun 1867.
Setelah dilepas oleh Rusia, Alaska akhirnya berkembang menjadi wilayah yang sangat menguntungkan bagi AS. Meskipun pada awalnya publik mengecam Menteri Luar Negeri AS, William Seward, atas keputusannya membeli Alaska, namun keberhasilan penemuan cadangan emas, minyak, dan gas alam di wilayah tersebut membuktikan bahwa langkah Seward terbukti tepat. Dengan keuntungan yang diperoleh dari kekayaan alam Alaska, pada tahun 1959, wilayah ini resmi menjadi negara bagian ke-49 AS.
Sejarah panjang perjalanan Alaska dari milik Rusia hingga menjadi wilayah AS menunjukkan betapa pentingnya kebijakan politik dan strategis antara kedua negara ini. Dengan pertemuan antara Trump dan Putin di Alaska, diharapkan muncul kesepahaman baru yang akan membawa dampak positif bagi kedua negara dan dunia internasional secara keseluruhan.