Realisasi distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Perum Bulog masih jauh dari target. Hingga saat ini, penyaluran baru mencapai 16.742,55 ton atau setara 1,27% dari total target 1,3 juta ton yang ditugaskan untuk periode Juli-Desember 2025. Provinsi Sulawesi Selatan mencatatkan penyaluran tertinggi dengan 1.805.310 kg, diikuti oleh Jawa Timur dengan 1.329.745 kg. Namun, DKI Jakarta, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan tercatat memiliki distribusi terendah. Perum Bulog juga memperluas jangkauan dengan instruksi kepada setiap gudang untuk mengeluarkan lima ton beras SPHP setiap hari.
Selain itu, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mulai menyalurkan beras SPHP di 29 pasar di Jakarta dengan bimbingan langsung dari Bulog pusat. Di sisi lain, ritel modern telah mengajukan pre order (PO) beras SPHP sebanyak 1.592.500 kg, namun hanya 164.575 kg yang terlayani. Rendahnya realisasi ini memicu Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Bidang Perekonomian dan Pangan, Edy Priyono, untuk mendorong koordinasi yang lebih intensif guna percepatan penyaluran beras SPHP. Edy menekankan perlunya rapat online secara rutin untuk memastikan peningkatan distribusi yang efisien.