Isu Kiamat Air: Negara Islam Berpotensi Dilanda Bencana dalam 5 Tahun

by -27 Views

Kabar terbaru mengenai kota Kabul, ibu kota Afghanistan, menunjukkan ancaman serius terhadap keberadaan air di kota besar ini dalam 5 tahun mendatang. Laporan terbaru dari Mercy Corps menyebutkan bahwa muka air tanah di Kabul mengalami penurunan drastis akibat pemanfaatan berlebihan dan perubahan iklim ekstrem. Akuifer di Kabul sudah menyusut antara 25 hingga 30 meter dalam satu dekade terakhir, sementara kebutuhan air kota melebihi kapasitas pengisian alamiah sebesar 44 juta meter kubik per tahun. Dengan tren yang terus berlangsung, kota ini berpotensi mengalami kekeringan air pada tahun 2030, yang dapat mendorong migrasi massal hingga tiga juta jiwa.

Menurut pakar manajemen sumber daya air, Assem Mayar, kesenjangan antara pengisian ulang air tanah dan ekstraksi tahunannya semakin membesar, sehingga ramalan tentang kekeringan air tersebut menjadi semakin kredibel. Di samping itu, ketimpangan sosial juga semakin terlihat jelas akibat krisis air ini. Warga kaya memiliki akses lebih mudah untuk mengebor sumur air dalam, sedangkan masyarakat miskin harus rela antre lama di keran air umum.

Direktur LSM Environmental Protection Trainings and Development Organization (EPTDO), Abdulhadi Achakzai, mengungkapkan bahwa anak-anak dari keluarga miskin terpaksa menghabiskan waktu malam hari untuk mencari air. Berdasarkan data dari UNICEF, hampir 50% dari sumur bor di Kabul telah mengering, dan sekitar 80% air tanah di kota tersebut tidak layak konsumsi karena tercemar oleh limbah, arsenik, dan tingkat garam yang tinggi.

Source link