Setelah bertahun-tahun penelitian membuktikan sebaliknya, masih banyak orang yang mempercayai mitos bahwa kendaraan listrik lebih merugikan lingkungan daripada mobil bertenaga gas. Meskipun pembuatan baterai yang terkait dengan mobil listrik memiliki dampak negatif, faktanya mobil listrik memiliki emisi knalpot yang lebih rendah, membuatnya menjadi opsi yang lebih ramah lingkungan. Sebagai contoh, BMW mengumumkan bahwa mobil listrik terbarunya, BMW iX3, akan memiliki jejak CO2 yang lebih rendah daripada SUV bertenaga gas setelah menempuh jarak 21.500 kilometer.
BMW telah mengambil langkah-langkah ekstensif untuk memastikan produksi iX3 lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan lebih banyak energi terbarukan dalam produksi dan penggunaan bahan sekunder yang terbuat dari bahan daur ulang. Hal ini membuat baterai baru Gen6 BMW yang memberi daya pada iX3 memiliki emisi CO₂e yang lebih rendah. Selain itu, BMW iX3 juga menghasilkan konsumsi energi yang lebih efisien, dengan target konsumsi energi sekitar 4,14 mil per kilowatt-jam.
Dari segi kinerja, iX3 diklaim memiliki konsumsi energi 20% lebih rendah daripada model sebelumnya, berkat sifat aerodinamis yang dioptimalkan dan pengurangan hambatan guling. Dengan semua spesifikasi yang mengesankan ini, iX3 diharapkan membantu menghilangkan mitos seputar kebersihan mobil listrik. Mobil ini direncanakan diluncurkan dalam bentuk produksi di International Motor Show di Munich, Jerman bulan depan.
BMW iX3 Mengungguli Jejak Karbon Mobil Bensin
