Indonesia sedang menghadapi musim kemarau yang panjang, dimana pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan melakukan berbagai upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pendekatan yang dilakukan meliputi operasi modifikasi cuaca (TMC), water bombing dengan helikopter, dan pemadaman darat oleh tim gabungan BNPB, TNI-Polri, dan Manggala Agni Kemenhut. Teknologi pemantauan satelit juga digunakan untuk deteksi dini titik panas dan respons cepat.
Menko Polkam, Budi Gunawan, menegaskan bahwa kesiapsiagaan penuh akan dipertahankan hingga musim kemarau berakhir. Pemerintah berkomitmen untuk menangani karhutla dengan cepat dan menyeluruh guna menjaga kualitas udara di kawasan regional. Selain itu, pemerintah juga memberikan dukungan teknologi modern bagi masyarakat dan perusahaan yang ingin membuka lahan, dengan penyediaan alat berat dan teknologi land clearing ramah lingkungan.
Pada rapat terbatas penanganan karhutla yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto, ditegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap korporasi yang terlibat dalam pembakaran hutan. Presiden juga memberikan dukungan penuh untuk pembukaan lahan menggunakan teknologi modern yang ramah lingkungan. Program bantuan teknologi akan diluncurkan di wilayah-wilayah rawan karhutla, terutama di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Sinergi lintas kementerian dan lembaga serta koordinasi solid menjadi kunci keberhasilan dalam menekan angka kebakaran hutan dan lahan. Pemerintah terus melakukan pemantauan cuaca dan memperkuat sistem koordinasi antar-daerah untuk memastikan respons cepat terhadap kebakaran baru. Keberhasilan penanganan karhutla tahun ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi tahun-tahun mendatang, seiring dengan komitmen Indonesia untuk perlindungan lingkungan hidup dan penurunan emisi.