Marsma TNI Fajar Adriyanto, seorang perwira tinggi TNI AU, meninggal dalam kecelakaan pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 di Ciampea, Bogor. Insiden ini menimbulkan duka cita mendalam dari TNI AU, yang menjelaskan bahwa penerbangan tersebut merupakan bagian dari misi latihan profisiensi penerbangan olahraga. Setelah lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja, pesawat hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar Tempat Pemakaman Umum Astana.
Sebagai seorang perwira TNI AU, Marsma TNI Fajar Adriyanto memiliki karier yang gemilang sebagai penerbang pesawat tempur F-16. Selama karirnya, ia pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun, Komandan Lanud Manuhua Biak, dan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara. Marsma TNI Fajar Adriyanto dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi yang meninggalkan jejak penting dalam sejarah TNI AU.
