Krisis Air di Negara Kaya Minyak

by -37 Views

Teheran, ibu kota Iran, sedang dalam krisis air yang mengancam kehidupan kota dengan populasi sekitar 10 juta jiwa. Para ahli memperingatkan bahwa dalam hitungan minggu, kota ini bisa menghadapi keadaan di mana pasokan air habis total. Debit air di waduk utama telah menyusut drastis, tekanan air menurun hampir separuh, dan sebagian besar warga bahkan harus mengandalkan truk tangki untuk mendapatkan pasokan air. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan bahwa keputusan mendesak perlu diambil segera untuk mengatasi krisis ini. Institut PBB untuk Air, Lingkungan, dan Kesehatan juga menyebut krisis ini sebagai ancaman serius terhadap kelangsungan hidup ibu kota Iran, dengan kemungkinan hari nol dalam beberapa minggu.

Berbagai langkah darurat telah diambil pemerintah, seperti mempertimbangkan libur massal selama seminggu untuk mengurangi konsumsi air. Namun, faktor penyebab krisis air ini mencakup kekeringan yang terjadi selama lima tahun berturut-turut dan praktik pengelolaan air yang tidak efisien selama dekade. Faktor lain seperti suhu ekstrem juga memperburuk kondisi, dengan suhu mencapai lebih dari 50°C di beberapa wilayah Iran. Para ahli menilai bahwa solusi teknis seperti desalinasi atau daur ulang air hanya akan mengatasi gejala sementara, sementara reformasi struktural yang diusulkan oleh para ahli dianggap tidak realistis di bawah pemerintahan saat ini.

Masyarakat Iran mulai merasakan dampak nyata dari krisis air ini, dengan sebagian besar rumah tangga terdampak penurunan tekanan air. Pemerintah Iran dan para ahli berharap bahwa dengan adanya perubahan musim menjelang musim gugur, akan ada solusi yang bisa menghindari “hari nol” yang mengancam ibu kota Iran.

Source link